PENJARAH SWALAYAN DIRINGKUS DI MAKO BRIMOB BANDA ACEH CALO BINTARA POLISI DI CIDUK
MOKI, Banda Aceh-Penjarah Pasar Swalayan Pante Pirak Peunayong Banda Aceh akhirnya tertangkap di Simpang Lampu merah depan Markas Brimob BandaAceh 04/02 jam 18.00 wib, seorang wanita dan 2 orang pria beserta alat bukti mobil Kijang kapsul dan barang hasil jarahan berhasil diamankan.
Modus operandi pencurian di pasar swalayan yang sedang merebak di Ibukota Provinsi Aceh yaitu Kota Banda Aceh telah menjadi momok bagi pengusaha swalayan, kali ini pasar swalayan Pante perak yang meenjadi korban para pembobol barang-barang, dengan bermodalkan satu unit mobil kijang kapsul mereka melakukan aksinya berpura-pura belanja dan mengatur strategi agar dapat menguras isi swalayan sebanyak-banyaknya.
Menurut keterangan petugas keamanan Pante Pirak (PP) yg sedang bertugas, mereka Jamilah dan Feri masauk ke swalayan beserta seorang rekan lainnya akhmad menunggu stanbay di mobil, lalu mereka masuk dengan membawa tas jinjing dan memasukkan barang barang beraneka macam terutama yg mahal seperti susu prenagen, setelah itu salah seorang dari mereka membawa tas yg berisikan barang yg telah dikutilnya masuk kemobil.
Mereka tidak tahu bahwa saya memperhatikan gerak-gerik mereka yg mencurigakan, setelah mereka mengambil barang-barang tersebut lalu mereka masuk kemobil hendak melarikan dirin dan saya memeriaki mereka maling, dan mereka berhasil kabur dengan mobil. Saya yg merasa kecolongan segera mengejar mobil mereka dengan sepeda motor bersama salah seorang warga yg kebetulan ada dilokasi kejadian.
Apes bagi mereka yg salah mengambil arah sebab di simpang lampu merah Jambu Tape depan markas Brimob Banda Aceh lampu baru saja menyala merah dan didepan banyak mobil yang menghalangi sehingga pelarian mereka terhambat, lalu saya menghampiri merka dan menyuruhnya keluar dari mobil.
Melihat situasi yang kurang menguntungkan mereka keluar dari mobil lalu kabur melarikan diri dan salah seorang dari mereka yang Wanita Jamilah berhasil saya ringkus yang dibantu oleh Petugas dari Brimob yang sedang berjaga di pos penjagaan, sedangkan 2 orang lainnya melarikan diri berlainan arah. Sementara teman yang ikut dengan saya berhasil meringkus salah seorang dari mereka yaitu Akhmad dan dibawa ke Mako Brimob untuk diamankan.
Kapoltabes Banda Aceh Kombes Drs. Armensyah Thay yang didampingi Kasat Resrim AKP Is Hariyadi 05/02 mengadakan jumpa Pers di Aula Poltabes terkait kejadian tersebut dan mengatakan, pergerakan mereka diawali dari Medan lalu singgah di Kota langsa, Bireun, Panthon Labu, Lhok Sukon dan teralhir di Banda Aceh.
Disetiap daerah yang dilaui mereka turun ke supermarket dan di Kota Langsa 2 supermarket yang berhasil disatroni sementara kota lain yang disinggahi hanya sedikit berhasil dijarah, modusnya telah direncanakan untuk mengkutil disetiap supermarket yang dilewati dan mengambil sebanyaknya jenis barang yang mahal dan dapat dijual dengan harga yang lumayan.
“Cara kerja mereka sangat profesianal pasalnya Mobil yang dibawa terlebih dahulu di Rental di Medan lalu mereka pergi kedaerah Aceh, tujuan mereka ke Aceh adalah menjarah supermarket yang pengamannannya yang kurang baik dan yang tidak mempunyai layar Detector”, ujar Armen
Ditambahkan, jumlah mereka ada 3 (tiga) orang dan salah seorangnya wanita sementara 1 orang berhasil lolos Feri yang kini menjadi DPO Poltabes Banda Aceh. Mobil Kijang Kapsul BK 115 YY yang di Rental di Medan per harinya 200 ribu di bawa oleh mereka untuk menjarah kini telah ditahan menjadi barang bukti kejahatannya beserta barang lainnya yang berhasil di jarah seperti Susu Penagen, Nutrilion, Minyak kayu putih dan barang bawaan mereka Tas dan baju ganti yang telah dipersiapkan untuk Operasi di Aceh.
Kejahatan serupa telah berapa kali dilakukan oleh orang dari luar daerah yaitu Medan, seperti Banda buah pernah juga disatroni bulan puasa yang lalu, Istana kado telah berapa kali dibobol mereka, mereka dapat melakukan itu disebabkan kurangnya pengawasan dari pemilik tempat usaha dan layar Detector sebagai pengaman tidak dipasang sebagaimana mestinya, ujar Armen.
Ditipu Calo Untuk Masuk Bintara Polisi
Pada kesempatan yang sama Kapoltabes Kombes Drs. Armensyah Thay juga menghimbau, kepada masyarakat yang ingin anaknya menjadi Calon Polisi hendaknya jangan termakan oleh ulah para calo yang menjanjikan dapat mengurus segala sesuatu hal dengan imbalan uang sekian juta rupiah dan semua itu hanyalah bohong belaka.
“Sebab untuk dapat lulus menjad calon Polisi tidaklah harus memakai duit namun dari si anak itu sendiri dan kemauannya, apabila kesehatannya baik dan segala sesuatunya layak dan patut diterima menjadi calon Polisi maka akan luluslah dia”, tegas Armen
Dikatakan, menjadi seorang calon anggota Polisi yang perlu sekali adalah kualitas si calon tersebut jadi bukanlah kuantitasnya, jadi jangan tertipu oleh ulah para calo yang istilahnya naik kuda sambil menem,bak. Apabila lulus maka untunglah dia namun apabila tidak maka akan terjadi masalah seperti yang baru saja terjadi terhadap Reza salah seorang peserta yang ikut testing untuk menjadi Polisi baru-baru ini,
Dengan iming-iming bisa lulus Bintara Polisi Sabri menjumpai DU bersama Kak Nong (40thn) di kedai kopi Ulhee kareueng, maka rembuklah mereka bahwa agar dapat lulus biaya yang akan dikeluarkan sebesar 60 juta rupiah, dan apabila tidak lulus uang tersebut akan dikembalikan.
Hari selanjutnya DU menghungi saksi via Telepon Seluler bahwa biaya yang dikeluarkan sebesar 69 juta rupiah, lalu ditranferlah uang keapada DU sebesar 24 juta rupiah, selanjutnya ditranfer kembali sejumlah 45 juta rupiah kepada sdr Eko yang menurut DU berada di Tamiang selaku aktor utama yang sekarang telah menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO) Poltabes Banda Aceh, namun apa lacur uang habis Reza tidak lulus dan uang tersebut telah habis dipakai oleh DU dan Eko tanpa ada mengurus untuk kelulusan Reza, papar Armen.
(Tiopan. AP)
Modus operandi pencurian di pasar swalayan yang sedang merebak di Ibukota Provinsi Aceh yaitu Kota Banda Aceh telah menjadi momok bagi pengusaha swalayan, kali ini pasar swalayan Pante perak yang meenjadi korban para pembobol barang-barang, dengan bermodalkan satu unit mobil kijang kapsul mereka melakukan aksinya berpura-pura belanja dan mengatur strategi agar dapat menguras isi swalayan sebanyak-banyaknya.
Menurut keterangan petugas keamanan Pante Pirak (PP) yg sedang bertugas, mereka Jamilah dan Feri masauk ke swalayan beserta seorang rekan lainnya akhmad menunggu stanbay di mobil, lalu mereka masuk dengan membawa tas jinjing dan memasukkan barang barang beraneka macam terutama yg mahal seperti susu prenagen, setelah itu salah seorang dari mereka membawa tas yg berisikan barang yg telah dikutilnya masuk kemobil.
Mereka tidak tahu bahwa saya memperhatikan gerak-gerik mereka yg mencurigakan, setelah mereka mengambil barang-barang tersebut lalu mereka masuk kemobil hendak melarikan dirin dan saya memeriaki mereka maling, dan mereka berhasil kabur dengan mobil. Saya yg merasa kecolongan segera mengejar mobil mereka dengan sepeda motor bersama salah seorang warga yg kebetulan ada dilokasi kejadian.
Apes bagi mereka yg salah mengambil arah sebab di simpang lampu merah Jambu Tape depan markas Brimob Banda Aceh lampu baru saja menyala merah dan didepan banyak mobil yang menghalangi sehingga pelarian mereka terhambat, lalu saya menghampiri merka dan menyuruhnya keluar dari mobil.
Melihat situasi yang kurang menguntungkan mereka keluar dari mobil lalu kabur melarikan diri dan salah seorang dari mereka yang Wanita Jamilah berhasil saya ringkus yang dibantu oleh Petugas dari Brimob yang sedang berjaga di pos penjagaan, sedangkan 2 orang lainnya melarikan diri berlainan arah. Sementara teman yang ikut dengan saya berhasil meringkus salah seorang dari mereka yaitu Akhmad dan dibawa ke Mako Brimob untuk diamankan.
Kapoltabes Banda Aceh Kombes Drs. Armensyah Thay yang didampingi Kasat Resrim AKP Is Hariyadi 05/02 mengadakan jumpa Pers di Aula Poltabes terkait kejadian tersebut dan mengatakan, pergerakan mereka diawali dari Medan lalu singgah di Kota langsa, Bireun, Panthon Labu, Lhok Sukon dan teralhir di Banda Aceh.
Disetiap daerah yang dilaui mereka turun ke supermarket dan di Kota Langsa 2 supermarket yang berhasil disatroni sementara kota lain yang disinggahi hanya sedikit berhasil dijarah, modusnya telah direncanakan untuk mengkutil disetiap supermarket yang dilewati dan mengambil sebanyaknya jenis barang yang mahal dan dapat dijual dengan harga yang lumayan.
“Cara kerja mereka sangat profesianal pasalnya Mobil yang dibawa terlebih dahulu di Rental di Medan lalu mereka pergi kedaerah Aceh, tujuan mereka ke Aceh adalah menjarah supermarket yang pengamannannya yang kurang baik dan yang tidak mempunyai layar Detector”, ujar Armen
Ditambahkan, jumlah mereka ada 3 (tiga) orang dan salah seorangnya wanita sementara 1 orang berhasil lolos Feri yang kini menjadi DPO Poltabes Banda Aceh. Mobil Kijang Kapsul BK 115 YY yang di Rental di Medan per harinya 200 ribu di bawa oleh mereka untuk menjarah kini telah ditahan menjadi barang bukti kejahatannya beserta barang lainnya yang berhasil di jarah seperti Susu Penagen, Nutrilion, Minyak kayu putih dan barang bawaan mereka Tas dan baju ganti yang telah dipersiapkan untuk Operasi di Aceh.
Kejahatan serupa telah berapa kali dilakukan oleh orang dari luar daerah yaitu Medan, seperti Banda buah pernah juga disatroni bulan puasa yang lalu, Istana kado telah berapa kali dibobol mereka, mereka dapat melakukan itu disebabkan kurangnya pengawasan dari pemilik tempat usaha dan layar Detector sebagai pengaman tidak dipasang sebagaimana mestinya, ujar Armen.
Ditipu Calo Untuk Masuk Bintara Polisi
Pada kesempatan yang sama Kapoltabes Kombes Drs. Armensyah Thay juga menghimbau, kepada masyarakat yang ingin anaknya menjadi Calon Polisi hendaknya jangan termakan oleh ulah para calo yang menjanjikan dapat mengurus segala sesuatu hal dengan imbalan uang sekian juta rupiah dan semua itu hanyalah bohong belaka.
“Sebab untuk dapat lulus menjad calon Polisi tidaklah harus memakai duit namun dari si anak itu sendiri dan kemauannya, apabila kesehatannya baik dan segala sesuatunya layak dan patut diterima menjadi calon Polisi maka akan luluslah dia”, tegas Armen
Dikatakan, menjadi seorang calon anggota Polisi yang perlu sekali adalah kualitas si calon tersebut jadi bukanlah kuantitasnya, jadi jangan tertipu oleh ulah para calo yang istilahnya naik kuda sambil menem,bak. Apabila lulus maka untunglah dia namun apabila tidak maka akan terjadi masalah seperti yang baru saja terjadi terhadap Reza salah seorang peserta yang ikut testing untuk menjadi Polisi baru-baru ini,
Dengan iming-iming bisa lulus Bintara Polisi Sabri menjumpai DU bersama Kak Nong (40thn) di kedai kopi Ulhee kareueng, maka rembuklah mereka bahwa agar dapat lulus biaya yang akan dikeluarkan sebesar 60 juta rupiah, dan apabila tidak lulus uang tersebut akan dikembalikan.
Hari selanjutnya DU menghungi saksi via Telepon Seluler bahwa biaya yang dikeluarkan sebesar 69 juta rupiah, lalu ditranferlah uang keapada DU sebesar 24 juta rupiah, selanjutnya ditranfer kembali sejumlah 45 juta rupiah kepada sdr Eko yang menurut DU berada di Tamiang selaku aktor utama yang sekarang telah menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO) Poltabes Banda Aceh, namun apa lacur uang habis Reza tidak lulus dan uang tersebut telah habis dipakai oleh DU dan Eko tanpa ada mengurus untuk kelulusan Reza, papar Armen.
(Tiopan. AP)
Post a Comment for "PENJARAH SWALAYAN DIRINGKUS DI MAKO BRIMOB BANDA ACEH CALO BINTARA POLISI DI CIDUK"