Untuk Membangun Fasilitas Pelabuhan Perikanan Samudra Lampulo Butuh Biaya Rp.135.000.000.00
MOKI, Banda Aceh-Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh, Ir Razali, MSi menyatakan, dana yang dibutuhkan untuk membangun berbagai fasilitas di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Lampulo Banda Aceh sebesar Rp135 miliar.
“ Dana yang dibutuhkan dalam membangun fasilitas pelabuhan terutama fasilitas operasional pelabuhan minimal Rp.135 miliar,” ujar Razali, pada acara penandatanganan prasasti pembangunan PPS Lampulo oleh Duta Besar Italia, Roberto Palmirei selasa (08/02).
Untuk itu, kata Razali, dana sebesar itu dibutuhkan komitmen semua pihak agar pembangunan PPS Lampulo itu yang ditargetkan dapat berfungsi tahun 2013 dapat tercapai.
Dikatakannya, total dana yang dibutuhkan pada pembangunan PPS Lampulo mencapai Rp.451 miliar dan yang sudah terealisasi mencapai Rp194,7 miliar, itu telah termasuk dana bantuan dari pemerintah Italia sebesar Rp99,4 miliar melalui Program Debt Swap, yang merupakan sebagian dana dari penghapusan utang pemerintah Indonesia dengan pemerintah Italia.
Pembangunan PPS Lampula yang memakai lahan mencapai luas 50 hektar itu sudah dimulai sejak tahun 2002, dimana pada tahun itu DKP Aceh telah melakukan studi kelayakan (relokasi) lahan bekerjasama dengan PKSPL IPB dengan mengahbiskan dana mencapai Rp200 juta dari APBA tahun 2002.
Selanjutnya, pada tahun 2006 pengadaan tanah seluas 51,8 hektar yang menghabiskan dana Rp41,664 miliar yang anggarannya bersumber dari BRR Aceh-Nias tahun 2005, serta pembuatan DED oleh Konsultan PT Perentjana Djaja tahun 2006 yang menelan biaya Rp1,1 miliar dana dari BRR Aceh-Nia, sehingga total biaya mencapai Rp451 miliar, paparnya.
Dalam Studi kelayakan lingkungan (Amdal) oleh Konsultan PT Policon Jaya di tahun 2007 menghabiskan Dana sebesar RP564,4 miliar dari Anggaran BRR Aceh-Nias.
Pemerintah Italia memberi bantuan melalui program Debt Swap pada pekerjaan tahap I oleh PT Andesmont Sakti tahun 2007 menghasilkan pekerjaan berupa Break Water B sepanjang 408 meter (1425 meter total) dan Break Water C sepanjang 415 meter (912 meter total) dengan total biaya Rp. 31,121 miliar.
Dilanjutkan untuk Pekerjaan tahap II oleh PT Bina Karya Nusantara tahun 2008 dengan menghabiskan dana sebesar Rp45,9 miliar yang bersumber dari BRR Aceh-Nias tahun 2008 yang menghasilkan pekerjaan berupa Break Water B sepanjang 278 meter dan Break Water C sepanjang 275 meter.
Pekerjaan tahap III yang dikerjakan oleh PT Andesmont Sakti tahun 2009 yang menelan biaya sebesar Rp66,9 miliar bantuan dari Pemerintah Italia menghasilkan pekerjaan berupa Break Water B sepanjang 228,26 meter, Break Water C 161 meter, dermaga (8x10 m), gedung TPI (40x20 m) serta pengerukan dan penimbunan, jalan inspeksi, sumur bor dan genset 150 kVA program Debt Swap.
Ditambahkan, untuk Pekerjaan pada tahap IV oleh PT Lamna Tamita Jaya tahun 2010 dengan hasil pekerjaan berupa jalan akses sepanjang 1200 meter dan pagar keliling TPI sepanjang 270 meter, menelan biaya Rp. 2,03 miliar dari APBA 2010.
Duta besar Italia, Roberto Palmirei, usai melihat proyek PPS Lampulo mengatakan, proyek dengan dana bantuan pemerintah Italia di PPS Lampulo diberikan untuk meningkatkan taraf penghasilan bagi nelayan Aceh, sehingga berbagai fasilitas yang dibangun tidak sia-sia.
Diharapkan “Bantuan ini betul-betul dapat dimanfaatkan dan berguna bagi Nelayan. Pemerintah Italia tahun ini juga akan membantu kembali pembangunan pelabuhan perikanan, untuk daerah Aceh lainnya.
(Tiopan. AP)
“ Dana yang dibutuhkan dalam membangun fasilitas pelabuhan terutama fasilitas operasional pelabuhan minimal Rp.135 miliar,” ujar Razali, pada acara penandatanganan prasasti pembangunan PPS Lampulo oleh Duta Besar Italia, Roberto Palmirei selasa (08/02).
Untuk itu, kata Razali, dana sebesar itu dibutuhkan komitmen semua pihak agar pembangunan PPS Lampulo itu yang ditargetkan dapat berfungsi tahun 2013 dapat tercapai.
Dikatakannya, total dana yang dibutuhkan pada pembangunan PPS Lampulo mencapai Rp.451 miliar dan yang sudah terealisasi mencapai Rp194,7 miliar, itu telah termasuk dana bantuan dari pemerintah Italia sebesar Rp99,4 miliar melalui Program Debt Swap, yang merupakan sebagian dana dari penghapusan utang pemerintah Indonesia dengan pemerintah Italia.
Pembangunan PPS Lampula yang memakai lahan mencapai luas 50 hektar itu sudah dimulai sejak tahun 2002, dimana pada tahun itu DKP Aceh telah melakukan studi kelayakan (relokasi) lahan bekerjasama dengan PKSPL IPB dengan mengahbiskan dana mencapai Rp200 juta dari APBA tahun 2002.
Selanjutnya, pada tahun 2006 pengadaan tanah seluas 51,8 hektar yang menghabiskan dana Rp41,664 miliar yang anggarannya bersumber dari BRR Aceh-Nias tahun 2005, serta pembuatan DED oleh Konsultan PT Perentjana Djaja tahun 2006 yang menelan biaya Rp1,1 miliar dana dari BRR Aceh-Nia, sehingga total biaya mencapai Rp451 miliar, paparnya.
Dalam Studi kelayakan lingkungan (Amdal) oleh Konsultan PT Policon Jaya di tahun 2007 menghabiskan Dana sebesar RP564,4 miliar dari Anggaran BRR Aceh-Nias.
Pemerintah Italia memberi bantuan melalui program Debt Swap pada pekerjaan tahap I oleh PT Andesmont Sakti tahun 2007 menghasilkan pekerjaan berupa Break Water B sepanjang 408 meter (1425 meter total) dan Break Water C sepanjang 415 meter (912 meter total) dengan total biaya Rp. 31,121 miliar.
Dilanjutkan untuk Pekerjaan tahap II oleh PT Bina Karya Nusantara tahun 2008 dengan menghabiskan dana sebesar Rp45,9 miliar yang bersumber dari BRR Aceh-Nias tahun 2008 yang menghasilkan pekerjaan berupa Break Water B sepanjang 278 meter dan Break Water C sepanjang 275 meter.
Pekerjaan tahap III yang dikerjakan oleh PT Andesmont Sakti tahun 2009 yang menelan biaya sebesar Rp66,9 miliar bantuan dari Pemerintah Italia menghasilkan pekerjaan berupa Break Water B sepanjang 228,26 meter, Break Water C 161 meter, dermaga (8x10 m), gedung TPI (40x20 m) serta pengerukan dan penimbunan, jalan inspeksi, sumur bor dan genset 150 kVA program Debt Swap.
Ditambahkan, untuk Pekerjaan pada tahap IV oleh PT Lamna Tamita Jaya tahun 2010 dengan hasil pekerjaan berupa jalan akses sepanjang 1200 meter dan pagar keliling TPI sepanjang 270 meter, menelan biaya Rp. 2,03 miliar dari APBA 2010.
Duta besar Italia, Roberto Palmirei, usai melihat proyek PPS Lampulo mengatakan, proyek dengan dana bantuan pemerintah Italia di PPS Lampulo diberikan untuk meningkatkan taraf penghasilan bagi nelayan Aceh, sehingga berbagai fasilitas yang dibangun tidak sia-sia.
Diharapkan “Bantuan ini betul-betul dapat dimanfaatkan dan berguna bagi Nelayan. Pemerintah Italia tahun ini juga akan membantu kembali pembangunan pelabuhan perikanan, untuk daerah Aceh lainnya.
(Tiopan. AP)
Post a Comment for "Untuk Membangun Fasilitas Pelabuhan Perikanan Samudra Lampulo Butuh Biaya Rp.135.000.000.00"