Ngobras Desa : Solusi BPD Sumenep Naik Kelas
Sumenep, Trisaktinews.com - Sabtu, 19 Maret 2022, Pengurus Daerah Persatuan Anggota Badan Permusyawaratan Desa Seluruh Indonesia (PABPDSI) Sumenep melaunching satu program baru. Program tersebut bertajuk Ngobras Desa (Ngobrol Santai Seputar Desa).
Kegiatan launching ini dihadiri oleh anggota BPD dari berbagai kecamatan dan Kepala Bidang Pemerintahan Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sumenep. Pengurus Kecamatan PABPDSI Saronggi sebagai tuan rumah dalam kegiatan ini.
Menurut M. Sukran Hamidy, ketua PABPDSI Sumenep, kegiatan Ngobrol Desa akan digelar sistem Road Show ke berbagai Kecamatan secara bergilir. "Ngobrol Desa dirancang sebagai media belajar terkait desa dan BPD. Kami berharap keberadaan PABPDSI melalui Ngobras Desa bisa menggerakkan BPD Sumenep ke arah yang lebih maju" katanya dalam sambutan.
Sukran, panggilan akrab ketua PABPDSI, sedikit menuturkan mana filosofis dari penggunaan Istilah Ngobras Desa. Ngobras dari kata dasar Obras. Secara leksikal obras memiliki makna jahitan khusus pada tepi kain agar tak berserabut. Sehingga dapat dimaknai BPD harus menjadi mesin pengobras dalam tata kelola desa. Menciptakan keteraturan dan iklim kondusif dengan kedepankan koordinasi dengan pemerintah desa. Tidak memposisikan diri kontraproduktif. Sebagaimana tepi kain akan jadi rapi jika diobras maka tata kelola desa akan baik jika BPD ambil peran
Beliau berharap agar pengurus PABDSI Kecamatan yang sudah terbentuk segera melakukan konsolidasi dan gerakan. Beliau sempat mengapresiasi PABPDSI Kecamatan Saronggi di bawah pimpinan Bapak A. Kadir terpantau aktif. Ada konsolidasi organisasi bulanan.
Bapak Pardi, Kabid Pemdes DPMD Sumenep mengapresiasi acara yang di gelar Di Desa Nambakor Kecamatan Sarongi tersebut. Beliau sempat mengunkapkan kebanggaan atas mesin PABPDSI yang terus berpacu untuk menguatkan BPD Sumenep. "Semoga PABPDSI Sumenep melalui Ngobras Desanya bisa menggerakkan BPD Sumenep untuk memahami tupoksinya. Bisa jalin koordinasi dengan pemerintah desa,", katanya.
Topik obrolan dalam ngobrol desa berkutat seputar tata kelola desa dan BPD. Topik perdana mengangkat "Pentingnya Peran Perempuan dalam BPD". Topik perdana ini dibahas renyah oleh Juwairiyah Mawardi, selaku aktivis perempuan pemerhati desa.
Menurutnya, tangan dingin perempuan dan keuletannya sangat diperlukan dalam memajukan desa. Perempuan harus dilibatkan dan diberikan ruang aktualisasi diri. Perempuan bisa melakukan sesuatu yang terkadang tak dapat dilakukan oleh kaum adam.
Ngobras Desa bagian dari upaya agar keberadaan Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa di Bumi Bindara Saod ini bisa memberikan kemanfaatan. Bukam sebatas berhimpun tapi tidak bisa memberikan manfaat. Ngobras Desa diharapkan menjadi solusi taktis BPD Sumenep naik kelas. (red)
Post a Comment for "Ngobras Desa : Solusi BPD Sumenep Naik Kelas"